City Hall: review dan rekap untuk kdrama terbaik pilihan saya

Jakarta, 7 Oktober 2010 01:27

Beberapa kali gue menimbang-nimbang, kdrama apa yang sebaiknya gue bahas pertama kali? Yang paling pertama gue tonton?? Yang paling terakhir? Yang paling blunder?? atau yang paling gue suka? Tentunya kalo yang paling terakhir, akan lebih gampang untuk dibahas, karena masih segar di ingatan. Tapi akhirnya gue putuskan untuk nge-review dan kasih sedikit rekap-episode ke kdrama terbaik pilihan gue.  Karena dengan begitu gue bisa lebih passionate untuk nulisnya. Maaf ya gue tulis passionate, karena terjemahan bebasnya adalah ‘bergairah’ (i hate that word!), konotasinya jelek dan ngga cocok dipakai disini. Anyho! Tanpa banyak bicara, mari kita sambut drama terbaik sepanjang waktu CITY HALL!!!

  • Title: City Hall
  • Air Date: April 29 – July 2 2009
  • Episodes: 20
  • Broadcast Network: SBS
  • Cast: Cha Seung Won, Kim Sun Ah
  • Genre: Drama, Romance, Politic

 

review

City Hall ditayangkan pertama kali pada April 2009 di stasiun SBS (yang menurut gue menelurkan banyak kdrama bagus). Termasuk dalam genre romantic comedy dan memiliki total 20 episode. Dengan bintang utama Kim Sun Ah (My name is Kim Sam Soon, She’s on Duty) dan Cha Seung Won (Bodyguard, and the upcoming Athena: The Goddes of War) kdrama ini menceritakan perjuangan, perubahan prinsip, konflik dan cinta (tentunya!) di dunia perpolitikan korea.

Shin Mi Rae (Kim Sun Ah) cewek di pertengahan 30, seorang PNS level 10 (yang berarti level terendah di Korea) tinggal di sebuah kota yang kecil dan ndusun banget. Dia bekerja di balaikota sebagai sekretaris Walikota dan pangkatnya nggak naik-naik selama 7 tahun.  Tugas utamanya adalah membuat kopi untuk hampir semua pejabat di balaikota (dan memang terkenal kopi paling enak di sana), tapi selain itu dia juga bekerja paruh waktu dimana-mana di kota itu, namanya juga kota kecil ya… jadi satu orang bisa merangkap ngapa-ngapain. Butuh pasang wall paper?? Butuh ngecat rumah?? Butuh kapal buat melaut?? Just Call SHIN MI RAE… she will save the day!! Haha… Shin Mi Rae adalah seorang yang baik, terlalu baik kadang dimanfaatkan orang lain… sampai-sampai harus bayarin utang mantan pacarnya (heh!!??) Agak suka ngebokis, jarang keramas dan mayoritas pandangan politisnya adalah abstain.

Jo Guk… (Cha Seung Won) Tinggi, ganteng (gagah banget pake 3 pieces suit!!), prodigy dunia perpolitikan korea. Pokoknya semua kriteria pria idaman tipikal kdrama lah!! (lengkap dengan masa lalunya yang penuh rahasia dan sedikit gelap, cliche!!) Lulus dengan nilai terbaik dari training PNS, punya koneksi seorang politikus legendaris, memegang jabatan di tingkat propinsi… Jo Guk mengira langkah selanjutnya adalah ke tingkat pusat, jadi bayangin aja betenya si Jo Guk saat dia tau dia ‘dibuang’ ke kota kecil untuk menjadi wakil walikota di sana. Kota yang miskin dan terkenal dengan pemerintahannya yang korup. Tapi yang pada awalnya dia setengah hati menjalankan perannya di kota itu, kemudian berevolusi jadi self discovery dan self improvement dan tentunya menemukan cinta disana.

Pada umumnya, dan gue berusaha untuk nggak ada spoiler di bagian review (though I absolutely love spoilers), CITY HALL bercerita tentang kehidupan perpolitikan di sebuah kota  setelah Jo Guk dipindahkan ke kota itu dan bertemu Shin Mi Rae. Perjalanan karir seorang wanita yang dianggap rendah dan memiliki posisi paling rendah. Interaksi dan konflik yang terjadi antara Jo Guk dan Shin Mi Rae, membawa perubahan bagi mereka berdua.

comments

Dulu gue nemuin kdrama ini ngga sengaja, baca sinopsisnya di mysoju, tertarik karena Kim Sun Ah-nya, kemudian coba liat cuplikan MVnya di YouTube. Karena keliatannya menarik… gue coba nonton. Setelah beberapa episode pertama, mungkin bakal agak bosen ama ceritanya. Penggambaran Kim Sun Ah terhadap karakter Shin Mi Rae bisa bikin kita agak mengerutkan kening; dan Cha Seung Won bukan seorang aktor yang bisa bikin kita teriak, “ganteeeeeng!” pada pandangan pertama (tapi gue yakin, pada episode-episode terakhir kalian akan jatuh cinta ama si Jo Guk ini!!). Gue bahkan sempet mau berhenti setelah liat lead actornya kurang ganteng. Tapi pada akhirnya, gue ketawa… gue nangis… dan gue ikut tersipu-sipu selama 20 episode ini.

Yang gue tangkep dari pembicaraan orang-orang sesama kdramaholic, CITY HALL bukan untuk semua orang. Tapi untuk yang suka, mereka akan menjadi sangat loyal dan bahkan punya fan group sendiri yang disebut cityhallers. Menurut gue kekuatan kdrama ini adalah ceritanya yang berkonsep. Shin Mi Rae mengalami 4 perubahan besar dalam kehidupannya yang pada akhirnya membuatnya menjadi walikota, dan keempat perubahan itu dikemas dengan efektif dan efisien dalam 20 episode CITY HALL; dalam artian setiap perubahan diceritakan dengan durasi yang tidak terlalu lama atau bertele-tele tapi juga cukup lama untuk membuat penonton attached dengan para karakternya.

Angkat topi untuk penulisnya!! Dia bisa membuat setiap episode sama menariknya sehingga gue ngga bisa mutusin mana episode terbaik (kecuali mungkin episode terakhir ya). Setiap episode punya moment menyedihkan, menegangkan dan menyenangkan. Setelah 2 kali mengulang, gue dulu berniat untuk mengulang ketiga kalinya hanya pada spot-spot yang menyenangkan… ternyata gue harus mengulang semua episode. Tapi penulisan disini bukan berarti dari dialognya saja, justru kekuatan drama ini adalah kemampuannya bercerita tanpa ada dialog. Emosi aktor, pengambilan gambar yang tepat dan musik di latar belakang bener-bener bisa menyampaikan pesan dan menyentuh penontonnya.

Hal ini mengantarkan kita ke kekuatan CITY HALL berikutnya. Kim Sun Ah dan Cha Seung Won are damn great actors!!!! Terutama CSW-nya. Seperti gue bilang, di awal gue sempet mengernyit liat gaya rambut dan kumis tipisnya itu… tapi with great sense of fashion (bajunya Jo Guk a.k.a Gukiee keren-kereeennn!) dan the most magnificent acting from korean actor so far, gue jatuh cinta dengan Gukiiiee. Akting KSA juga selevel dengan CSW, which is a good thing (Sebel banget kalo cowoknya udah bagus tapi cewenya mediocre… buang uang aja untuk ceweknya.) Walaupun KSA bukan pilihan pertama gue buat aktris cantiknya korea, tapi gue bisa sangat menyayangi Shin Mi Rae dan berteriak ngedukungnya selama 20 episode. Dan chemistry di antara keduanya?? Maaaannnn!! BEST KISSING SCENE OF KOREAN DRAMA so far!! Dijamin!!

Last but not least, the fashion! City Hall bukan trendy drama yang mana para karakternya mengenakan busana aneh-aneh yang hanya bisa kita liat di TV. Fashionnya lebih down to earth, mainly because the storyline evolves on political world, I think. Tapiii… pernah ngga lo liat ada walikota pake setelan jas 3 pieces all the time and look amazingly hot?? I saw Primus wore 3 pieces suit at Sidang Paripurna one day, but I am not impressed as much as I did with Cha Seung Won. Kekekeke… below some pictures as the candy for our eyes

This is how you wear your suit right!

Begitu juga dengan Shin Mi Rae, evolusi wardrobe dari awal hingga akhir kelihatan banget dan memang dalam proporsi yang pas. Waktu dia masih staf level bawah baju kantornya sederhana; saat dia pengangguran (dengan notebene masih di ‘kasta bawah’), kostum yang dipake casual sederhana; tapi begitu dia jadi walikota, baju kantornya keren-keren banget. Model rambut dibuat lebih rapih, baju kasual pun dibuat lebih gaya. Menurut gue sih, kostumnya bener-bener diperhitungkan. Bahkan kalo dibandingkan dengan Go Hae yang dari kalangan orang kaya, keliatan banget sense of stylenya; Mi Rae lebih elegant dan chic sementara Go Hae lebih ke ‘wah’ dan mentereng. Gue maaaauuuuu baaangeeettt baju kantornya Mi Rae (*ngayal mode: on–>kapan gue kerjanyaa??)

This is how you dress when you are the first and youngest female mayor!

recaps (spoiler alert! Stop reading for spoiler haters)

Ngga semua kdrama review bakal dilengkapi sama recaps, this is just a tribute for my beloved CITY HALL. Hehehe… Langsung ke episode satu!!

episode 1 & 2: perkenalkan! City Hall…

2 Episode pertama ini memperkenalkan karakter-karakter di dalam City Hall, and they are (in order of appearance):

Shin Mi Rae tinggal di Inju City, sebuah kota kecil pinggir pantai yang miskin dan agak terbelakang. Sebuah kota yang mana penduduknya menjadikan event pilkada untuk makan-makan, dan memilih kandidat A karena ngga suka dengan kandidat B. Shin Mi Rae ngga suka berpolitik, dia lebih sering abstain ketika harus memilih, lugu dan ngga diplomatis. SMR bekerja sebagai sekretaris Walikota dan terkenal atas kopinya; selain itu dia juga kerja sana-sini di lingkungannya. Sebagai tukang cat rumah, tukang benerin WC sampai delivery man. Walaupun tingkahnya kadang suka aneh dan jijik-in, SMR sebenernya sangat naif dan pure – cenderung bodoh – terbukti dengan fakta bahwa dia kelilit utang orang brengsek mantan pacarnya. Sampai akhirnya dia menemukan cara untuk bayar utang-utang itu… daftar jadi Miss Baendengi, sebuah kontes kecantikan yang diadakan balaikota. Cewe gembul, jarang keramas yang sudah berumur 36 tahun jadi ratu kecantikan?? Yeah… Uh-uh… never happen!

Jo Guk a.k.a Gukiie; lelaki dengan profil dan CV sempurna bercita-cita jadi presiden Korea Selatan masa depan. Walaupun punya masa lalu dan sakit hati terhadap seseorang, hal ini ngga menghalanginya untuk berguru ke orang yang sama untuk mencapai ambisnya. Which tells us a lot of thing about this Guy, tipe orang yang pinter tapi licik, yang bisa ngelakuin apa aja untuk dapetin maunya – dan biasanya dapet siiih (lucky bas***d!). Tapi semua kepercayaan diri dan rencananya bubar berantakan saat dia ‘dibuang’ ke kota kecil Inju City, apalagi yang mem’buang’nya adalah mentor yang sangat dia hormati. Akhirnya, terpaksalah dia menjabat sebagai wakil walikota, tinggal di kota kecil dan ngga ‘seru’ dan ditunjuk sebagai PIC untuk ajang Miss Baendengi – yang dia tahu hanya sebagai kamuflase untuk usaha korupsi lain oleh sang walikota dan dia dijadikan kambing hitamnya. Saat dia akan menggertak mengucapkan salam pada walikota, dia bertemu sekretaris yang aneh. Kalo ngomong diimut-imutin, rambutnya rada bau, dan dengan bangga serve kopi sambil bilang “Saya bisa lho kasi re-fill!”

BB a.k.a Big brother (don’t ask me his real name. don’t care enough to find out that much about him.) adalah – mengutip opini seseorang – tipe orang yang ngga akan lo inginkan sebagai bapak mertua. Politikus sejati dengan segala rencana tersembunyi dan filosofi bahwa politikus harus ‘menginjak’ banyak orang untuk dapat sukses. Walaupun sudah pensiun dan mengasingkan diri di sebuah rumah tradisional tapi mewah, tapi BB masih sering didatengin politikus-politikus lain untuk dapet wangsit wejangan. Termasuk Jo Guk yang nunduk dan kiss ass banget sama bapak ini. Kenapa ya si Gukiiee nurut banget ama BB, cuma karena dia legendaris kah?? Eng ing eng… tunggu ya!!

Walikota Go Boo Shil, ih… minta ditampar ngga sih mukanya?? Walikota Inju City yang ‘main’ banget tapi bodoh karena ngga bisa ‘main’ bersih. Korupsi, Nepotisme, maen perempuan… semuanya ho-oh, jadi mikir juga sih.. kenapa belum ada yang nangkep si jelek ini. Tapi walikota ini ngga sendiri, selain buat kantongnya dia juga perlu cari dana buat genk-genk nya. Salah satunya anggota kongres kota Inju yang butuh dana untuk kampanye yang akan terlaksana ngga lama lagi. Atas dasar itu, maka diadakanlah ajang Miss Baendengi!! (sejenis ikan (mungkin) komoditi utama kota inju)

Another slap-needing-face… hihihi! City councilor atau dewan kota (..kali ya bahasa Indonesianya?) wanita satu-satunya. Berperan sebagai otak untuk mayoritas kebusukan walikota, kalo ngomong dibuat-buat, bawel… hish! Ngga banget lah pokoknya.  Walaupun dia sebenernya satu sekolah (dan takut) ama Shin Mi Rae, tapi kalau lagi di kantor lagaknya udah kayak Ibu boss banget! Sebenernya ibu ini kaya banget, cuma ngga tau kenapa dia sibuk bantuin walikota korup sana sini. Bahkan pencetus ide Miss Baendengi dan penunjukan Gukiee sebagai kambing hitam PIC adalah semua berkat Ny. Min Joo Hwa ini.

Setelah barisan orang-orang jahat, karakter-karakter yang men- support Shin Mi Rae bisa jadi udara segar sedikiit. Lee Jung Do, kepala biro kebudayaan dan turisme, salah satu sahabat SMR, penanggungjawab ajang Miss Baendengi dan (guess what??) suami dari dewan kota jahat Min Joo Hwa. Walaupun dia tahu Miss Baendengi cuma kedok untuk sesuatu yang merugikan masyarakat, dengan terpaksa dia ngejalaninnya untuk melindungi anak buah dari warisan kerjaan kalau dia menolaknya.

Satu lagi yang bertugas mengacak-acak hidup tokoh protagonis kita. Go Go Hae, tunangan (whaattt!!?? yes… no!!! yeess!!) tunangan Jo Guk. (Damn!! There is no such thing as perfect gentleman!) Gambaran cewek perfect, cantik.. kaya.. pinter.. tapi ambisius banget buat jadi first lady. Seperti biasa, perlu ada wanita cemburu di sebuah kdrama, kalo engga… there won’t be enough drama!

Jung Boo Mi, salah satu anak buah Lee Jung Do di biro kebudayaan dan turisme, ibu 3 anak dan sahabat Shin Mi Rae. Dia galak, dia setia kawan, dia selalu supportif… bener-bener tipe sahabat yang diinginkan semua wanita. Dari Boo Mi lah Mi Rae tau Miss Baendengi berhadiah $16.000 dan karena itu memutuskan untuk daftar… kedepannya ibu ini memegang peranan penting di kehidupan Shin Mi Rae.

Temen hang out a.k.a provokator dan hacker untuk ajang Miss Baendengi a.k.a publicis-nya Mi Rae a.k.a tim sukses. Betapa enaknya kalo seorang cewe bisa punya genk yang loyal, yang siap bantu dan selalu punya waktu untuknya. Gue ngga hafal nama-nama mereka, tapi mereka sangat membantu Mi Rae termasuk saat Mi Rae menyabot dan buat keributan di web balai kota terhadap Miss Baendengi. Semua dia lakukan dalam usahanya diperbolehkan untuk jadi salah satu kontestan acara itu.

Three Musketeers of Inju City Hall… Kepala biro lain selain Lee Jung Do. Agak plin plan dan terkesan cuma sebagai Tim Hore. Tapi mereka memberikan kontribusi untuk beberapa kejadian sehingga jadi lebih menegangkan, membahagiakan. Tipe pegawai negeri yang walaupun ngga berkompeten tapi sudah nyaman dengan posisinya sehingga takut akan perubahan dan cenderung pre-judice untuk semua yang ngga biasa. Gue sebut three musketeers karena mereka emang selalu bareng… don’t they have SOMETHING to do??!!

Cute secretary of Jo Guk. Bukan penggambaran karakter cowo sempurna kdrama kalau ngga ditambah sekertaris yang mentereng. Ngga lucu dong kalo bossnya ngejreng, anak buahnya ngga jelas. Ha Soo In, sejenis banget sama bossnya dan mungkin untuk Soo In, Jo Guk adalah BB-nya.

Okay, basically selain perkenalan.. episode 1 dan 2 cerita usahanya Mi Rae untuk diperbolehkan jadi kontestan Miss Baendengi. Dengan segala macam tingkah aneh, sabotase dan rayuan gombal akhirnya Jo Guk menunjuk Mi Rae sebagai kontestan ‘kasus khusus’ Miss Baendengi. Lanjut ke episode 3..

Episode highlight:

Pool scene, saat Mi Rae ngerayu Jo Guk dan Soo In supaya bisa ikut Miss Baendengi.

episode 3 & 4: Miss Baendengi! Lebih dari sekedar kontes kecantikan…

Setelah sukses jadi kontestan Miss Baendengi, Mi Rae ikut serangkaian tes penyaringan. Tes bakat sampai wawancara lewat dan (surprise! surprise!) Mi Rae LOLOS jadi finalis! yee haaaw…! Untuk itu dia harus ikut karantina (kayak gadis sampul gituuu…) di salah satu (atau satu-satunya) hotel di Inju City.

Jo Guk yang teruuuusss aja ngeremehin semua orang dan semua hal di Inju – termasuk miss baendingi – di protes sama Lee Jung Do; yang mana si Bapak itu tiba-tiba mogok kerja. Akhirnya Jo Guk ketibanan tugas untuk nyusun acara karantina, which he had no idea how and frankly didn’t really care. Bingung harus ngapain, dia menghubungi wanita paling capable di seluruh kota. Shin Mi Rae. Karena diremehin sama kontestan lainnya, Mi Rae manfaatin Jo Guk yang kebetulan dateng minta tolong. Tapi sebelum gue tolong… lo tolongin gue dulu doooong!!

Akhirnya dibantu Mi Rae, Gukie menyusun acara karantina kontes kecantikan yang lain dari biasanya. Mancing ikan dan masang wall paper untuk yang ngga mampu rasanya belum pernah dilakukan oleh kontes kecantikan manapun. Tapi dalam proses penyusunan acara itu, sepertinya Jo Guk menemukan sisi lain Mi Rae yang walaupun annoying tapi ngangenin. Jadi walaupun masih suka semena-mena, Jo Guk mulai punya perhatian lain ke Mi Rae; bahkan pada saat Mi Rae bantuin Lee Jung Do… Gukiee-nya cemberut gitu. OMO! (Korean for OMG) What is that?? Jealous kaahhh?? Already!!??

notice turns into jealosy… can anyone stand that look??

Entah karena jealous atau apa… pagi berikutnya Jo Guk bete ama Mi Rae dan ngeluarin Mi Rae dari kompetisi. Tapi trus dia make koneksinya – menteri pemberdayaan perempuan (anjrit, koneksinya menteri-menteri geto!) – untuk menghubungi walikota. Hal ini bikin Pak Boo Shil bertekad memenangkan Mi Rae, dikiranya Mi Rae gampang dibodoh-bodohi. Gak jelas juga si Gukie maksudnya apa… ngeluarin trus narik Mi Rae lagi; udah gitu caranya narik Mi Rae lagi itu lho! Gentle abiiiis… He literally pull her back into the competition.

And so… the real competition begins. Shin Mi Rae berjoget cancan, tarian khas perancis penuh gerakan high kick, memperkenalkan diri sebagai wanita paruh baya, memilih ikan baendengi dari jenis-jenis ikan lainnya (what!?) daaaaaan… Tango dance as talent showcase. 10 kali kesempatan nebak: Siapa yang jadi pasangannya??

She looks so cute in here…

In the end, Mi Rae won again… dia mengambil hati juri dengan menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang pure – dan untuk kasus si walikota, untuk mengambil hati ibu menteri. Maka dimulailah kehidupan Mi Rae sebagai pemenang kontes kecantikan pertama yang berusia di atas 30 tahun. Dan dimulailah pekerjaan berat untuk Lee Jung Do yang harus membuat LPJ untuk acara ini. Oh ya… ada 2 karakter baru. Jo Guk’s mom and Jo Guk’s son. Whaaaaaaa??! Nuh-uh…

Episode Highlight:

Saat Mi Rae dan Jo Guk kerja bareng nyusun run down dan kegiatan karantina Miss Baendengi setelahnya.

Jealous scene, saat Jo Guk ngebujuk Mi Rae untuk balik ke kontes. The tango dance scene. Dan adegan terakhir saat Mi Rae ngerjain Jo Guk.

Episode 5 , 6 & 7: Badai mulai datang

Euforia sebagai pemenang kontes kecantikan segera berakhir, saat Mi Rae tau bahwa ajang itu hanya konspirasi tingkat atas untuk menyelewengkan dana negara. Dengan berbagai dokumentasi palsu Mi Rae ‘dianggap’ telah menerima hadiah, walaupun pada kenyataannya hanya mendapat bayaran ngga sampai seperempatnya.

Bingung dan gundah, Mi Rae pergi minta petunjuk ke Jo Guk. Tapi alih-alih mendapat bantuan, Jo Guk malah bersikap dingin dan petantang petenteng mamerin tunangan berlapis emasnya. Walaupun kemudian dia mengeluarkan pandangan mata yang aneh… What is that supposed to mean? Are you trying to conceal your true feeling? Or are you trying to convince yourself against your true feeling? Hmmmph, complicated banget kayaknya si Gukiie ini.

Setelah menimbang-nimbang dan sadar bahwa dirinya terlalu kecil dan lemah untuk melawan ketidakadilan, Mi Rae menghitung jatahnya di bilik kamar mandi sambil nangis. Sebel ama dirinya karena jadi seorang pengecut, marah atas ketidakadilan yang dialaminya – lagipula, liat aja perjuangannya selama ini untuk bisa jadi pemenang, kan?

Sementara Jo Guk, ternyata udah punya semua bukti untuk kejahatan walikota: korupsi pencucian uang… semua sudah lengkap dibundel cantik menunggu proses selanjutnya. Dia memperhatikan Mi Rae ngobrol dengan Lee Jung Do, tapi ngga jelas maunya apa. Jealous lagi kah?

Sebenernya Mi Rae siap untuk menelan semuanya, tapi tiba-tiba aja sahabatnya Lee Jung Do resign; ditambah lagi ada suara-suara sumbang warga soal proyek pemindahan balai kota pun makin sering dia dengar. Hal ini yang bikin Mi Rae berpikir ulang. Akhirnya dengan keberanian dan kenaifan tingkat tinggi, Mi Rae menemui Walikota dan dewan kota ‘cantik’ itu. Menuntut hadiah uang dan mengembalikan pekerjaan Lee Jung Do. Tapi bukan keinginannya yang tercapai… Mi Rae malah DIPECAT!

Mi Rae dilempar ke jalan… barang-barangnya dibuang. Marah, malu dan sedih dia berusaha meminta tolong ke Jo Guk. Tapi malah dimentahin… at this point all I want to say: what a JERK!!! Tapi saat Soo In bilang kalau Mi Rae itu naif dan cute, ada sekilatan kecemburuan di muka Jo Guk… at THIS point, I want to say: what a douche!!

Cemburu tapi rese… orang aneh!

Ternyata misi Jo Guk selama ini adalah untuk menggulingkan walikota dan dalam hal ini untuk menggantikannya. Senjata sudah di tangan, dia hanya belum tau bagaimana senjata itu akan digunakan. Dianggap lamban melaksanakan tugas, BB memarahi  Jo Guk di salah satu rendezvous mereka. Pada saat itulah Jo Guk mengetahui fakta mengejutkan: Soo In ternyata suruhan ayahnya… yup! Soo In ditugaskan memata-matai Jo Guk dan yup! BB adalah ayah Jo Guk. Clichee!! Kenyataan ini yang akhirnya membuka mata Jo Guk dan kemudian timbul kemarahan yang berujung pemberontakan. It’s time show who he was!!

Sementara Mi Rae – sebagai warga biasa – berusaha menarik perhatian masyarakat mengenai kekotoran balai kota. Konferensi pers gagal, akhirnya ia melakukan protes satu orang. Berdiri di depan balai kota, pake baju kemenangan Miss Baendengi, dan ngaku-ngaku calon istrinya Lee Min Ho (LOL!). Mengingat warganya yang masih konvensional, aksi protes Mi Rae diberi cobaan yang berat. Dipaksa pulang sampai bajunya robek, dilempari telur ditengah-tengah kerumunan, sampai memecat sahabat terbaiknya Jung Boo Mi. Gosh! Gue ga berhenti nangis pas ini… sedih bangeeettt!!

hardship of a protest

But even in the moment of darkness, there is a glimpse of light. Ini yang gue suka dari drama ini. Selalu ada hal yang membangkitkan semangat setelah dijatuhkan oleh orang-orang jahat. Jo Guk dateng nolongin Mi Rae saat bajunya robek (so romantic!), Jo Guk memerhatikan Mi Rae dansa dengan jasnya (so romantic in a stalker kind of way), temen-temen Mi Rae yang handal internet buat MV untuk aksi protesnya itu. Pada akhirnya ribuan orang nge-drop komen ngedukungnya bahkan Jung Boo Mi yang lagi bikin ulang CVnya ikutan kasih komen.

Cewe ini temen gue. Gue bangga banget sama dia. Anak nakal (brat) semangat!!

Gue langsung sesenggrukan baca messagenya. How cool is Jung Boo Mi, right!? Di akhir hari ketiga protesnya, Jo Guk menawarkan bantuan ke Mi Rae; jika dan hanya jika tujuannya sama dengan Jo Guk.

Awalnya Mi Rae nolak mentah-mentah… karena menggulingkan walikota terdengar terlalu jahat untuknya. Tapi serangkaian kejadian membuatnya berubah pikiran. Membulatkan tekadnya, meminta restu dari Lee Jung Do, Mi Rae menemui Jo Guk untuk meminta bantuan dan menegaskan bahwa tujuan mereka sekarang sejalan. Pergilah mereka ke hotel (kenapa harus di hotel, sih?) untuk membicarakan soal ‘senjata’ itu.

Memegang bukti-bukti rapi tentang korupsi pemerintahan, Mi Rae semakin bertekad untuk mengeksposnya. Walaupun Lee Jung Do sudah memperingatkan Mi Rae terhadap maksud tersembunyi Jo Guk, tapi MR tetap bertekad untuk menjatuhkan walikota. Setelah menimbang-nimbang apa yang akan ia lakukan dengan bukti-bukti itu, Mi Rae lalu membuat selebaran berdasarkannya dan menyebarkannya ke seluruh kota kemudian mengajak semua orang untuk berkumpul di balaikota sebagai tanda protes.

Dengan awal yang cukup menegangkan, akhirnya sejumlah orang berkumpul di depan balaikota termasuk Lee Jung Do dan sahabat-sahabat Mi Rae. Ditambah sedikit gebrakan dari Jo Guk. Walikota pun digulingkan, berakhirlah masa dinasti Go Boo Shil. Hahaha! Kayak pelajaran sejarah SMP yak!?

Episode Highlight: Semakin banyak nih yang di highlight, phiiuuh!

Jo Guk balik ngerjain Mi Rae, percakapan Mi Rae dengan Go Go Hae, percakapan Mi Rae dengan Jung Do saat JD meninggalkan balaikota.

Saat Mi Rae diusir dari balaikota, saat Jo Guk tau kenyataan soal Soo In, waktu Mi Rae ditarik paksa sampai bajunya robek, dilempari telur oleh sekelompok orang, stalking moment-nya Jo Guk, dukungan teman-teman Mi Rae.

Pertemuan Mi Rae dengan Jo Guk di hotel, percakapannya yang menyinggung Hyun Bin (pasangannya di serial My Name is Kim Sam Soon), bertemu mantan pacar Mi Rae yang dibilang mirip Hyun Bin, flashback Jo Guk.

Hyun Bin?? Hyun Bin my foot!!

LOL!! highlight lain: aktifitas Mi Rae menyebarkan pamflet sampai saat warga berkumpul, and the last scene saat Jo Guk dateng bawa bunga and said:

Because I missed you…

Episode 8 – 11: The road to mayoral office.

Untuk merayakan ‘kemenangan’ mereka, Jo Guk ngajak Mi Rae jalan-jalan, camping bersepeda tepatnya. This scene is beyond cute!! Gue bahkan nggak akan coba untuk mendeskripsikan, kalian harus lihat sendiri chemistry antara KSA dan CSW.

Pendek kata, mereka melewati saat-saat yang uber menyenangkan, walaupun Mi Rae jadi tahu kalau pacar Gukie sebenernya bukan pacar melainkan tunangan. Pagi harinya saat sarapan, Jo Guk menjatuhkan bom di muka Mi Rae.

Lo mau ngga nge-running jadi walikota?

Mi Rae langsung terbatuk-batuk dan pulang ke rumah…

Gini cara ngeyakinin seseorang untuk jadi walikota

Keadaan jadi berbalik, seperti saat Mi Rae buntutin Jo Guk kemana-mana untuk dibolehin ikut Miss Baendengi, Jo Guk sekarang buntutin Mi Rae untuk ngeyakinin Mi Rae ikut pilkada. Ini kutipan percakapan saat Jo Guk berusaha bujuk Mi Rae, Jo Guk’s line could stunned every girl.

Mi Rae: Kenapa sih lo bikin gue bingung? Gue tuh naif, gue bakal percaya apa aja. Bukannya lo selalu punya motif tersembunyi? Jadi ini motifnya? Pake alasan camping buat nanya hal ini ke gue?

Jo Gook: Bukan.

Mi Rae: Jangan bercanda deh. Ngga bisa ngomong jujur sekali-sekali?

 Jo Gook: Lo mau gue jujur? Bisa terima ngga?

Mi Rae: (silence)

Jo Gook: Gue ngga make ‘jalan-jalan’ sebagai alasan untuk nanyain ini. Gue pake hal ini sebagai alasan untuk jalan sama lo!

Huaaaaah… Sial Sial Sial!! You make me hate you, than you say something like that??!! A man with a profile of a God, and engaged!!!!! What do you want, REALLY!!!?? Tapi rupanya bukan cuma Jo Guk yang berpendapat demikian. Genk internet Mi Rae juga menganggapnya sebagai wonder woman yang akan menyelamatkan Inju City. Maka bergeraklah mereka membuat poster-poster untuk mem-publish imej baru Mi Rae. SHIN MI RAE the WONDER WOMAN of INJU CITY

Poster-poster ini cukup membuat Min Joo Hwa gentar. Sadar akan kepopuleran Mi Rae saat itu, dia pikir akan lebih mudah bagi partainya untuk menang kalau Mi Rae berada di sisinya dan bukan menjadi lawannya. Maka datanglah Min Joo Hwa ke Mi Rae dengan proposal supaya Mi Rae menjadi maskot partainya… tim hore… cheerleader. Terprovokasi, Mi Rae berteriak dengan lantang “Gue bakal running jadi walikota!!!” Mi Rae meninggalkan Min Joo Hwa yang ketakutan, lalu ngaku ke genk-nya kalau dia ngomong gitu cuma gertak sambal. “Siapa pula yang bakal milih gue jadi walikota, kan??” Tapi tiba-tiba aja, namanya masuk ke kandidat balon (bakal calon) walikota Inju City? What happen, euy!? Ternyata diem-diem dan atas suruhan Jo Guk, Boo Mi mendaftarkan Mi Rae. Kalian harus baca beberapa statement-nya Boo Mi.

Boo Mi: Mi Rae tuh terlalu polos, terlalu naif. Dia mondar-mandir bantuin semua orang, waktunya dipake buat ngurusin orang lain – dari kerja part time sampai nyumbang uang untuk sekolah, bikin snack buat ekskursi anak-anak, roti beras buat yang ulang tahun. Dan kebanyakan, 365 sehari, Mi Rae ngga pernah palsu; dia selalu tulus. Saya belum pernah liat walikota kayak dia sepanjang hidup saya.

Jo Gook: Jadi?

Boo Mi: Jadi, karena itu saya taro semua uang saya. Karena itu anda sebaiknya ambil uang ini kembali. Karena itu anda harus menjadikan Mi Rae walikota berikutnya.

trus trus trus…

Boo Mi: NGGA sia-sia! Kalo lo dapet 15% suara, uang depositnya bisa dibaliki. Jadi lo harus dapet lebih dari 15% suara.

Mi Rae: Gampang banget lo ngomong 15%! Emang 15% nama anjing lo? Tau ngga sih susahnya dapetin 15%?!!

Boo Mi: Makanya kerja KERAS, dan gue kasih tau lo ya, lo PASTI dapet 15%. Kerja sebaik yang lo bisa untuk dapet 15%, lalu kerja lebih baik lagi untuk menang. Kerja sekeras yang lo bisa untuk menang, dan ketika lo jadi walikota… kasi gue pekerjaan lama gue.

Mi Rae: (speechless, in tears) 

Boo Mi: Dulu gue pegawai negri yang baik, tau. Untuk negara kita, gue loyal dan kerja yang terbaik. Untuk rakyat, gue berlaku adil dan kerja keras buat mereka. Dalam melakukan pekerjaan gue, gue kreatif dan sungguh-sungguh. Di tempat kerja gue, gue selalu hormat dan bicara sopan. Dan di hidup gue, gue hidup jujur dan bersih. Gue bersumpah untuk selalu melakukan hal-hal itu, dan gue selalu menepatinya. Jadi, lo balikin pekerjaan gue, ngerti lo?

Mantep yak?? Karena Boo Mi inilah akhirnya Mi Rae memutuskan untuk ikut pemilihan walikota. Yay!! Maka ia menarik dua orang yang penting dalam hidupnya, Jo Guk dan Lee Jung do didapuk menjadi penasehat pemilu. So… mari kita foto-foto untuk poster!!

hillary clinton atau michele obama? tradisional atau kebulean? atau gabung aja ama Sailormoon?

Salah satu kegiatan kampanye tentu saja cari dana. Atas permintaan Go Go Hae, Jo Guk mengatur pertemuan antara Mi Rae dan ‘calon investor’ di sebuah hotel (the same hotel as before, bener kan cuma ada satu hotel di Inju?!). Ternyata calon investor itu adalah Go Hae, maka dimulailah unjuk kekuatan antara dua wanita Jo Guk. Yang satu yang dapat memuluskan kariernya, yang satu yang dapat meluluhkan hatinya (taelaaaahhh!!)

Mi Rae dan Go Go Hae terlibat silat lidah… Pada akhirnya Go Hae yang berusaha menunjukkan superioritasnya terjebak dan harus merengut kalah dari Mi Rae yang jago ngomong. Melihat Jo Guk hanya duduk tanpa melakukan pembelaan apa-apa membuat Go Hae lebih marah, lalu menyinggung tentang camping trip Jo Guk. Gukiie terhenyak. Busted!!! Untuk menyelesaikan masalah dana kampanye, Mi Rae mengerahkan modal terbesarnya… teman-temannya. Dia sering membantu orang-orang di lingkungannya dan kini mereka dengan senang hati mambalas jasa Mi Rae. Namun begitu, tetap saja dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Akhirnya Jo Guk memberi pinjaman ke Mi Rae dengan jaminan badannya. Whaaattttt!!!?? What a pervert!! Tapi yaaah, apalagi yang bisa dijadiin jaminan sama Mi Rae??

Kembali ke camp, Jo Guk sudah mempersiapkan janji-janji dan proposal kampanye untuk Mi Rae. Janji-janji yang sangat mentereng, terlalu mentereng untuk gadis sesederhana Mi Rae. “Tapi janji kampanye memang dibuat untuk dibuang, bukan untuk ditaati!!” begitu pembelaan Jo Guk saat di konfront semua orang. Merasa ngga prepare, ngerasa ngga ngerti hampir semua dari isi janji-janji itu, ngerasa ngebohongin semua orang, takut akan mengecewakan orang… Mi Rae melatih pidatonya di pinggir pantai sampai break down.

How cool is this scene!!!???

Walaupun Mi Rae ngga pe-de dengan pidatonya, dia tetep berusaha keras untuk kampanyenya. Bukan dengan pidato sana sini, dia ngajak tim suksesnya untuk turun ke jalan bantu warga. Hal ini tampaknya berhasil mendongkrak popularitasnya. Kepopuleran ini yang bikin lawannya ketakutan, maka datanglah segerombolan orang yang siap melemparinya… bukan telur, tapi tomat. Tapi kali ini Mi Rae ngga sendiri, Jo Guk dan Soo In datang dengan kuda putih ngebut naik mobil sport-nya itu, lalu nggebukin orang-orang itu. Aaaawww!! My Hero… Jo Guk memarahi Mi Rae karena ngga berusaha mengelak, tapi trus sadar alasan kenapa Mi Rae diem aja dilemparin tomat… karena dia ngerasa dia pantes dilemparin tomat. Hiks!

Karena berbagai kejadian, Lee Jung Do tau alasan Mi Rae ikut pilkada cuma untuk dapetin 15% suara dan dapetin uang deposito untuk pendaftaran balon walikota. Hal ini bikin dia marah besar dan cabut dari penasehat pemilu. Di pagi hari saat pidato perdananya, Mi Rae membaca janji-janjinya dengan ragu-ragu lalu secara spontan berbicara dengan kata-katanya sendiri dan membandingkan politik dengan kopi. Hal ini buat Mi Rae dan Jo Guk berantem besar yang berujung pemecatan Jo Guk. Everything is falling apart at Wonder Woman’s camp. Tapi justru kejadian ini bikin Lee Jung Do balik lagi ke Mi Rae… (piye tho Mass!!?? Mass!?) dan menyadarkan Mi Rae bahwa bagaimanapun mereka butuh Jo Guk. Jadi pergilah Mi Rae untuk membujuk Jo Guk kembali menjadi penasehatnya. Ini kutipan percakapan Mi Rae dan Soo In di depan pacuan kuda.

Soo In: Anda bisa masuk dan menemuinya. Setidaknya dia ngga akan pukul anda. Tapi kalau memang dia mau pukul anda, teriak aja yang keras. Saya akan segera masuk… dan terima pukulannya untuk anda.

Kikikik!! Lucu yaaaa?? Anyway, Mi Rae masuk menemui Jo Guk. Awalnya Mi Rae didiemin tapi setelah Mi Rae keluarin kata-kata sakti “Aku mau kamu ada disisiku!” Jo Guk pun melunak. Yeeeee!! Baru deh merhatiin… dasar laki-laki! Dan ini sepenggal percakapan mereka yang membuka mata Mi Rae dan very inspiring.

Mi Rae:Gue ngga bisa liat mimpinya! Kasi gue mimpi yang bisa gue miliki, bukan janji kosong kampanye, kasi gue mimpi yang realistis yang bisa gue capai di dua tahun masa jabatan gue.

Jo Gook:Emangnya dua tahun lagi lo mati?! Emang lo ngga bisa yakin lo bakal punya 4 tahun setelah 2 tahun, kemudian 4 tahun lagi setelahnya? Lo harus berpikir luas, liat lebih jauh, punya mimpi yang lebih besar. Nggak bisa?

Dengan itu, Mi Rae terbuka matanya… melihat jauh ke depan. Dan dengan itu pula mereka semua berkumpul kembali. Tapi sesampainya di kota, terpaan lain menghadang. Sebuah artikel di koran mengabarkan bahwa Mi Rae sering keluar masuk hotel… ciut lagi lah hati Mi Rae yang kemudian di boost lagi sama Jo Guk.

Jo Gook:Walaupun semua orang maki-maki dan merendahkanmu, kalau ada satu orang saja yang dukung lo, maka lo harus berjuang sampai akhir, karena lo adalah kandidat satu orang itu. Karena orang itu menaruh harapan ke lo!

Dan bukan Jo Guk namanya kalo ngga punya counter measure untuk masalah ini. Menggunakan cara yang hampir sama kotornya Jo Guk membuat salah satu kandidat mundur dan bahkan memberi dukungan pada Shin Mi Rae. Badai lain lagi telah berlalu, maka dengan ini kampanye yang sesungguhnya pun di mulai, dengan tim yang lebih solid dan kepercayaan diri yang ngga terbendung.

Debat kandidat… dua kandidat lainnya (yang man satu diantaranya adalah ayah Min Joo Hwa) sibuk ngeributin harga bawang sementara Mi Rae kasi kick-ass aswer dan kick-ass closing speech. It was a huuugggeee success! Bahkan Jo Guk pun berdecak kagum. Kepopuleran pun melesat jauh. Kandidat independen Shin Mi Rae menikmati suksesnya setelah sekian lama.

love this scene sooo much!

Malam sebelum hari pemilu, nenek sihir Min Joo Hwa masih usaha curang. Kasi liburan gratis untuk orang-orang tua di daerah dengan tingkat kepopuleran terendah untuk partainya. Tepat sebelum bis berangkat, mak-mak galak dateng dan ngusir nenek sihir itu. Mak-mak itu tidak lain dan tidak bukan: Jung Boo Mi. Karena dia tahu daerah itu adalah daerah yang bisa kasi kontribusi untuk Mi Rae dan ngga akan biarin Joo Hwa nyabotase kesempatan Mi Rae. What a friend!!

Election day, the whole town went to cast their ballots. Mi Rae berada di posisi kedua dengan jarak cukup jauh. Di camp partai independen sudah ada perayaan kemenangan. Tapi di saat-saat terakhir sebuah daerah memberikan 100% suaranya ke Mi Rae (Boo Mi: “Tuh kan bener apa kata gue!!?”), selisih menipis jadi 2000 suara aja (kandidat yang satu lagi mah, ke laut ajah!). Pada akhirnya Mi Rae MENANG dengan selisih 100an suara saja. WAAAAWWWW!!!! Suppeerrr!!

This is how you look if you were selected as a mayor

And there you have it folks! The new mayor in town: 36 six year old, 10th grade public service Shin Mi Rae. Episode 11 berakhir dengan:

Mayor Shin: Greetings to everyone. I am everyone’s mayor, Shin Mi Rae.

Episode Highlight: Camping trip… camping trip… camping triip!! Pidatonya Boo Mi ke Mi Rae tentang pencalonannya, pertemuan Mi Rae dan Jo Guk sekeluarga di sebuah pasar yang berujung permintaan tolong Mi Rae untuk menjadikannya walikota, kegiatan awal pencalonan Shin Mi Rae sebagai walikota.

Argumen Mi Rae dan Go Hae, kontrak pinjaman dengan jaminan badan, crying scene on the beach, tomato incident.

Mi Rae & Jo Guk’s fight, Mi Rae & Jo Guk’s reconciliation, Debat calon walikota, Pidato terakhir Mi Rae, Pemilu dan perhitungan suara, Boat trip Jo Guk dan Mi Rae, Penobatan walikota Shin Mi Rae. (That is practically the whole episode, hihihi)

Episode 12 – 14: Walikota baru menancapkan cakarnya… menunjukkan taringnya!

Just like a wedding, being elected as the mayor really is NOT the happy ending. And this is what the next three episodes are all about… Setelah mengucapkan sumpahnya di depan para tokoh Inju City, Walikota Shin Mi Rae menyampaikan pidato yang heartwarming, dilengkapi dengan wajah bangga dari Lee Jung Do dan Boo Mi; wajah concern Jo Guk; pidato ini jadi tambah menyentuh.

Seselesainya upacara penobatan, Mi Rae langsung kabur sama Jo Guk untuk beli kue beras (some kind of korean tradition, I guess). Sebagai tanda syukur Mi Rae berencana untuk ngasih kue ke orang-orang. Ada yang memandang sebelah mata, ada yang ngerasa takut (soalnya dulu ngeremehin Mi Rae), ada juga yang secara tulus ngasih ucapan selamat.

Hari pertama sebagai walikota? Makan Gaji Buta!! Shin Mi Rae bener-bener dikucilkan… ngga dianggap sebagai orang nomer satu di Balai kota, para anak buah justru rapat di ruang wakil walikota. Sebel dengan kelakuan mantan bos yang sekarang jadi anak buahnya, Shin Mi Rae dateng bawa kopi ke ruang wakil lalu jatuhin bom bessar! “Saya akan batalkan rencana pemindahan Balaikota!!” That was sure got their attention. Tapi Mi Rae langsung kabur ke perpustakaan, untuk belajar sendiri tentang pekerjaan barunya. Poor Mi Rae.

Punya misi baru, Jo Guk dateng ke genk-nya Mi Rae untuk minta mereka jadi staff kampanyenya untuk pemilihan anggota kongres. Lebih dari keingintahuan soal upah dari Jo Guk, mereka mau tahu ada hubungan apa antara Gukiie dan Unnie (kakak cewe) mereka. Mulailah Jo Guk ngebokis… ngasih kesan bahwa mereka saling suka. (kesan??). Di tengah-tengah kebokisannya, muncul Mi Rae. Hahahaha! He was sooo busted… sama Mi Rae malah dengan sangat menjijikkan ditambah-tambahin. He’s plan was sooo backfired!

Di luar resto, Jo Guk ngomel gara-gara dikerjain Mi Rae (yeee! sportif doong!!) tapi kemudian setuju untuk kasi les politik. Pelajaran pertama dilakukan di atas bukit, memandangi kota Inju dari kejauhan dan ketinggian. This was the lesson:

Jo Gook: Apa yang kamu lihat, di Inju City sana?

Mi Rae: Hmm, Kayaknya rumahku disekitar sana. Dan disana adalah rumah tempat orang yang aku suka tinggal.

This is how you look when someone said she likes you

Walaupun tersentuh, Jo Guk melanjutkan pelajarannya dengan menyuruh Mi Rae untuk membayangkan kota semacam apa yang ingin ia buat. Mi Rae mengerti maksud Jo Guk…

Mi Rae: Di sebelah sana, aku pingin lihat ada rumah sakit umum. Saat ini kalau kamu sakit parah, butuh 90 menit perjalanan ke rumah sakit umum propinsi. Dan di sebelah sana, Aku mau lihat perpustakaan universitas yang lampunya ngga mati di waktu malam, jadi orang-orang pinter Inju ngga perlu kemana-mana untuk dapetin pendidikan…

Dan selagi Mi Rae membayangkan semua visi indah yang ada di otaknya, bermunculan animasi gedung-gedung berwarna-warni sebagai lambang cita-citanya. This was my favorite part of the whole series… cita-citanya mulia banget, dan cara mereka (drama maker) menceritakan visi itu dan mengemas adegan ini sangat manis. At that moment, I think Jo Guk felt something… mungkin salut, mungkin tersentuh, mungkin bangga; jadi semua ‘rasa’ yang selama ini dipendam jadi ngga tertahankan, He hugged her. Then it was official of ‘what they are’.

Best Scene Evaaaa!!!

*sigh… can I just stop the recap here!? Haha, ga diing. Back to reality, hal pertama yang Mi Rae lakukan adalah membentengi dirinya dengan orang-orang yang tepat. Jadi pergilah dia ke Boo Mi dan Lee Jung Do untuk menjadikan mereka sekretaris-sekretarisnya. Mengharukan sekali waktu Mi Rae dan Boo Mi ngobrol di toko bubur dan Boo Mi dapetin pekerjaan lamanya (well! berubah dikit siiih…); dan lucu banget waktu Mi Rae berusaha dapetin Jung Do di salon.

Setelah dapetin orang-orang kepercayaannya, Mi Rae memanggil semua kepala biro. Tapi kali ini Mi Rae yang dikasi bom. Semua kepala biro mengundurkan diri!

Mi Rae marah dan terluka karena kelakuan bawahannya, memutuskan untuk menunda masalah itu ia melakukan hal ini dulu. Membersihkan rumah dinas walikota untuk dijadikan tempat belajar anak-anak. Di sana dia ketemu (untuk kedua kalinya) ibunya Jo Guk. Seorang wanita yang tampak dingin dan penuh keluhan tapi sebenernya baik hati, kebetulan Ibu Jo Guk adalah donor terbesar untuk sekolah itu. Mi Rae berusaha mengambil hati ibunya.

Sementara itu gosip pembatalan pemindahan lokasi Balaikota sampai ke Jo Guk. Kuatir akan imbas dari kebijakan keras Mi Rae, Jo Guk menemui Mi Rae. Tapi bukan untuk untuk mengkonfront keputusan Mi Rae itu, pada akhirnya malah ngajarin Mi Rae cara menyelesaikan masalah dengan para kepala bironya. Disini gue agak bingung sama Jo Guk, gue rada ngga ngerti posisi dia dimana? Dukung Mi Rae atau ngelawan? dukung relokasi atau enggak? Dia ngga negur Mi Rae, tapi bilang ke Lee Jung Do untuk nyetop Mi Rae… hmm! Twisted person, huh!?

Jo Guk menyelidiki semua dokumentasi yang berhubungan dengan pemindahan itu, dan semua sudah dikerjakan dengan rapi… satu-satunya cara adalah dengan menemukan kesalahan teknis (yang kemungkinannya hampir nol). Tapi karena satu dan lain hal, Mi Rae akhirnya memutuskan untuk memeriksa semua dokumentasi yang berhubungan dengan pemindahan lokasi itu. Bekerja sampai larut malam… akhirnya Mi Rae menang lagi!!

Tenggelam dalam kesibukannya, Mi Rae lupa kalau dia ada les politik sama Jo Guk. Tinggallah Jo Guk kuatir-kuatir ngga jelas sampai nyari Mi Rae kemana-mana. Aaaw! Co Cweeetttt… Nemu Mi Rae di pinggir pantai, Jo Guk akhirnya tahu Mi Rae berhasil menemukan ‘kesalahan teknis’ pada dokumentasi relokasi gedung. Mood Mi Rae lagi bagus banget, Jo Guk menyadari seberapa penting Mi Rae untuknya. One thing leads to another, they ended up in this situation…

KISS!!! KISS!!! KISS!!! KISS!!! RAWRRRRR… ;p

Hohohoho… ngga bakal ada foto adegan cium disinii!! Let’s make it PG, okay!! On to episode 14!

Episode 14 mungkin episode paling naik turun, dimulai dengan adegan cium yang memperjelas hubungan antara kedua karakter utama. Disini Jo Guk sudah mulai melepas semua perasaannya: The way he looked at her while she was sleeping (huaaa!! Me want tooo!!), rendezvous antara Jo Guk dan Mi Rae ditengah-tengah kampanye pemilihan anggota kongres, Jo Guk bahkan kepergok Soo In lagi senyum-senyum ngeliatin fotonya Mi Rae (haha! cute scene too…); Jo Guk tampaknya udah ngga malu lagi dengan perasaannya.

Di lain pihak, Mi Rae juga mulai menancapkan cakarnya di balaikota. Berhasil menemukan kesalahan teknis – tandatangan walikota terdahulu dipalsukan – pada dokumentasi relokasi gedung balaikota, yang artinya menghentikan rencana itu sekaligus menohok musuh-musuhnya; mendapatkan kembali kepala-kepala biro yang hampir meng-kudetanya; dan tentu saja… mendapatkan orang yang disukainya.

Just when things were about too look good… it get worst. Di salah pelajaran politiknya di hotel (again, kenapa mesti di hotel sih??), mereka kepergok reporter. Hal ini menyadarkan mereka bahwa mereka sedang bermain api, kemudian memutuskan bahwa mereka ‘tidak ada apa-apa’. That was reaaalllyyy sad.

Di suatu hari kampanye, when Jo Guk was minding his own business… Tiba-tiba dateng sebuah sedan hitam berkilau lengkap dengan ajudannya. Semua mata menoleh… “hmm, siapa ya?” Kemudian keluarlah dari sedan itu seorang pria tua yang masih gagah dengan pandangan mata tajam, berjalan lurus ke arah Jo Guk lalu  memeluknya. BB telah keluar dari peraduannya. Walaupun hal itu baik untuk kampanyenya, Jo Guk shock (in a very bad way). Tapi ngga sampai di situ, setelah berargumentasi berusaha saling menyakiti… kejutan lain datang. Walikota Shin Mi Rae masuk ke ruangan dan bergabung di suatu tempat yang akan jadi bencana. Aaarrggh!! Apa lagi ini!?!

The storm is about to get harder

Episode Highlight: (Can’t I just say all of it?)

Sesaat setelah penobatan waktu Jo Guk dan Mi Rae ambil kue beras, Jo Guk ketahuan bokis sama Mi Rae, senior Mi Rae dateng dan Jo Guk jealous total (at certain level, man’s jealousy is cute), Political lesson scene, ‘recruiting the dream team’ scene.

Mi Rae and Jo Guk first date, Mi Rae strikes back the chiefs of bureau, Mi Rae works late, Jo Guk being concerned, ‘I found a loophole’ scene, (and of course) car scene!! Hahaha…

The Kiss scene (Duh!!), The covering Mi Rae’s from the sun scene, Mi Rae strikes everyone back scene, The campaign and rendezvous scene, The hotel scene and the ‘there’s nothing going on between us’ scene, The recruiting scene, hahaha… basically the whole thing.

Episode 15 – 17: The breakup, the love, the disaster… What a roller coaster ride!!

As expect of any korean drama… pasti ada usaha untuk misahin kedua karakter utamanya. The first in line is BB a.k.a the mentor a.k.a the father (memang ayah yang baik – in a cynical kind of way). Ancamannya?? Ooow… it’s nothing. ‘Cuma’ pengucuran dana untuk kota Inju yang akan dihentikan kalau Mi Rae ngga ngejauhin Jo Guk. Oh Dear God!! Total wicked… So what do you do if you were Mi Rae? Would you choose your people of total 130.000 lives? Or would you choose your love?

Gue ngga bisa banyak kasi komentar, just a lot… a lot… a lot of crying. The breakup scene made cry like a baby. The scene when Jo Guk spotted Mi Rae hiding inside his audience, and then gave speech but talked to Mi Rae instead was devastating. You’ll need boxes and boxes of tissue.

Election day of the congressman… tanpa ragu dan tanpa lawan berarti, Jo Guk menang telak. Whooopeeeee!! semua orang bergembira, reporter berdatangan, Go Hae mempersiapkan ‘malam yang istimewa’… tapi mana bintang tamunya? Jo Guk menghilang dan malah begging Mi Rae untuk balik sama dia. Surprisingly enough… She took it. Oh Noo!! This girl had gone mad!! Tapi sejujurnya, who can really resist that kind of love?

And so, they did it… haha, yes exactly what you think. And the morning after, was cute… Jo Guk maksa ‘walikota’ Mi Rae untuk laporan harian, and he was like all over her. LOL!

Tapi typical CityHall twist, just when your heart is blushing… it gets swept in an instant. Mi Rae dan Jo Guk diterpa masalah berbarengan. Artikel tentang Jo Guk di hotel bersama seorang wanita dimuat di koran, sementara Partai Independent (Joo Hwa) mengajukan filibuster untuk semua rencana walikota Mi Rae. Huh! I think my heart could not take it anymore.

‘Untungnya’ artikel di koran tentang gosip Anggota Kongres Jo Guk berada di hotel bersama wanita bukan tunangannya bisa diredam. Dengan berbagai jurus berkelit dan Go Hae yang kebetulan (kebetulan??) dateng ke kantor, media percaya bahwa Jo Guk adalah orang bersih seperti keliatannya. Tapi Go Hae ngga nolong gratisan, serangkaian ancaman dan intimidasi dikeluarkan supaya Jo Guk ‘pulang’ kepadanya.

Ngga cukup cuma ngancem Jo Guk, Go Hae ketemuan sama Joo Hwa (wah, wicked biatch club!) dan merencanakan untuk melakukan ‘sesuatu’ ke Mi Rae. Hmmm, I wonder what that is?? Sementara itu, BB ngasih kejutan lain. Tiba-tiba aja dia mendirikan partai baru yang akan ikut pemilihan presiden berikutnya. What the hell does he want?? Pikir Jo Guk, well pikir gue juga diiing..

Ternyata eh ternyata!! BB bekerja sama dengan ayahnya Go Hae – yang jadi backingannya BB untuk pilpres. Ayah Go Hae yang punya perusahaan terbesar di Korea butuh tempat untuk bangun pabrik pengolahan limbah solid (jenis sampah yang ngga diterima di negara lain), dengan nge bangun pabrik itu, Ayah Go Hae bisa dapet berjuta-juta dolar dan BB bisa dapet dana sebanyak yang dia mau. Karena itu BB butuh Jo Guk untuk ngeyakinin Mi Rae supaya bisa bangun pabrik itu di Inju, kalau iya Inju bakal dapet dana propinsi sebanyak yang dia mau. It’s a win-win for all, right? Crazy bas***d!!

Sementara itu, Mi Rae masih dipusingkan dengan filibuster dewan kota yang menolak semua rencana dan anggarannya, ditambah lagi dia dicuekin total di kantor propinsi… bener-bener konspirasi busuk. Di tengah-tengah kegundahannya (sambil nyuci sepatu), Jo Guk dateng dan lagi-lagi kasih ide ke Mi Rae cara nyelesein masalah itu. Mi Rae ketemu dengan para dewan kota secara individual dan bernegosiasi. Negosiasi disini berarti mengancam dan mengintimidasi… ternyata bukan hanya Walikota yang butuh approval dewan kota, dewan kota (yang juga warga biasa) butuh approval dari walikota juga. Filibuster berakhir!! Mi Rae bisa dapet anggaran yang dibutuhkan. Yay!!!

Jo Guk akhirnya menyatakan perang terhadap ayahnya BB, dia yang pada awalnya adalah kandidat anggota kongres independen, sekarang memilih untuk bergabung dengan partai lawan dari partainya BB. Dia juga bersumpah akan menghalangi rencana BB dengan segala cara. Boy, did BB got mad or what!?? There was practically smoke coming out from his ear. Haha!

Setelah itu Jo Guk dan Mi Rae dinner bareng dan pergi ke Seoul keesokan harinya bersama anak-anak sekolah. Setelahnya Jo Guk ngajak Mi Rae jalan-jalan ke Mall, which she had never done before. Hahahaa… ndeesssoooooo!!! (*Tukul style). Those scenes are uber cute, and you can’t help to feel the butterflies as you see those two characters share their love. Aaaawwww… (*kepala miring ke kanan sambil senyum tersipu-sipu).

But just as we start to feel happy again, another ball strikes again. Sepulangnya dari ekskursi ke Seoul, dua detektif nunggu Mi Rae untuk nangkep dia. Mi Rae dituduh menerima suap.

Mi Rae dan ibunya dibawa ke kantor polisi untuk diselidiki. Ternyata ibunya nerima semacam akar-akaran dari tetangga untuk minuman kesehatan. Mungkin seharusnya ngga kenapa-kenapa, kalo aja akar-akarannya ngga berusia tua seharga $2500 sebiji. Selidik punya selidik, kasus ini dihembuskan oleh para pebisnis yang dijanjikan ina inu sama Jo Guk dan akhirnya dukung Mi Rae. Mereka ngerasa janji Jo Guk kosong maka membesarkan masalah itu. Tapi, apa sih yang ngga bisa diselesaikan sama Jo Guk. Dengan misterius Mi Rae dan Ibunya dibebaskan saat itu juga.

Akibat kasus itu, Lee Jung Do marah besar ke istrinya… mengira Joo Hwa ada dibalik semuanya. Emosi memuncak, melayanglah tangan Jung Do ke pipi Joo Hwa. (Hahaha, gue nulisnya kayak lirik lagu Betharia Sonata ga seh?). Hal ini bikin Joo Hwa tambah benci sama Mi Rae. Whoopseee! what have you just done, Jung Do??

Suatu pagi Mi Rae kedatangan tamu, tiba-tiba aja Go Hae muncul di kantornya. Awalnya Go Hae menunjukkan ‘kedermawaan’ (dan kekayaannya) dengan bermaksud untuk menjadi sponsor untuk rumah sakit umum sesuai rencana Mi Rae, ditambah lagi Go Hae akan membangun sebuah pabrik di Inju City. Walaupun tergiur, Mi Rae bertanya-tanya kenapa di Inju City? Dengan menggunakan alasan sebagai hadiah dari seorang istri untuk suaminya anggota kongres Jo Guk, Go Hae bermaksud menunjukkan posisinya pada Mi Rae; maka dengan ini dimulailah perang terbuka antara kedua wanita itu. This is the words from jealous-but-had-every-right-to-be wife:

Go Hae: …Seneng berduaan sama dia? Dia ngga terlalu menyenangkan, kan ya? Ngga romantis juga. Sering ketemuan sama dia? Udah tidur atau yang semacamnya sama dia?

scary…

Bertemu Go Hae bukan pembangkit semangat yang tepat untuk walikota Shin Mi Rae, maka saat dia ketemu ‘kekasih gelap’nya di suatu acara amal, Mi Rae menumpahkan kekesalanya pada Jo Guk. And this is what he said:

Aku butuh waktu untuk kasi kesempatan Go Hae melindungi harga dirinya. Kamu (Mi Rae) ga bisa ngerti itu? Apa aku harus buang Go Hae dengan kejam untuk buktiin ketulusanku ke kamu (Mi Rae)?

Do you guys buy that?? Mengerutkan kening, agak sangsi; knowing how articulate Jo Guk is. But he does have a point, doesn’t he??

Tapi masalah ini ngga ada apa-apanya dibanding apa yang akan terjadi berikutnya. Dendam akibat ditampar Jung Do, Joo Hwa bertekad membuat Mi Rae menderita. Setipe dengan perbuatan pebisnis sebelumnya, Joo Hwa membuat sedemikian hingga Mi Rae tampak menerima suap dan bantuan saat kampanye. Bahkan membuat para pendukung Mi Rae saat kampanye, untuk bersaksi mendukung tuduhan tersebut. This is soooo serious, even Jo Guk is worried.

Mi Rae kaget dan sakit hati ngebaca tuduhan yang dia terima, lebih sakit lagi saat tahu saksi-saksi yang ada. Sepanjang malam dia diinterogasi polisi dengan ketat, bahkan pengacara saja dilarang masuk (is that even possible?). Jo Guk nunggu di depan kantor polisi dengan perasaan caruk maruk, tau bahwa satu-satunya cara untuk nyelametin Mi Rae adalah dengan mengikuti kata-kata Go Hae = kembali padanya dan BB. Shit!!! drama… drama… drama!!! But, a man’s gotta do what a man’s gotta do.

Jo Guk datang menemui Mi Rae malamnya, setelah semua masalah yang dia hadapi semaleman… Mi Rae lega dan bahagia bisa ketemu Jo Guk. Semangatnya tetap berkobar mengetahui Jo Guk ada disisinya. Tapi, ini jawaban Jo Guk…

Jo Gook: Kenapa gue harus bantu lo? … Sepertinya lo selalu aja ada di jalur gue, ngehalangin masa depan gue. Lo bener, kita ngga bisa ada di sisi yang sama.

Mi Rae: Saat ini… kamu lagi apa…

Jo Gook: Maaf, tapi aku akan kembali ke tempatku yang sebenarnya.

Mi Rae: Assembly Member Jo…

Jo Gook (with suddenly caring eyes): Tapi jangan kalah sama gue ya. Jangan pernah kalah dari gue.

Maka berakhirlah hubungan walikota Shin Mi Rae dan anggota kongres Jo Guk. Jo Guk langsung pergi meninggalkan Mi Rae yang mengejar-ngejar mobilnya; menghadap BB dan memohon kepadanya. Devastating!!! I cried buckets of tears because of this…

Episode highlight:

The breakup scene, the secret audience on campaign trail scene, the reconciliation scene, the reporting to Congressman Jo Guk scene.

The winning moment against filibuster of Mi Rae, Dinner scene, Seoul Trip scene.

Conversation between Mi Rae and Go Hae, Lunch charity scene, starting from interrogation scene through the end of episode 17.

Episode 18 – 20 (Final): The best climax and ending!!

Jo Guk mengibarkan bendera putih di hadapan BB yang disambut hangat dan tugas baru darinya. BB mau Jo Guk mempersiapkan draft UU Lingkungan hidup yang dapat mendukung perusahaan Ayah Go Hae mengimport sampah-sampah beracun ke dalam Inju; menjauh dari Inju City dan menikahi Go Hae. Wow!! The father of the year award goes to..!?!? Definitely not him!

Mi Rae menangis ngga abis-abis, masih ngga ngerti dan ngga terima atas apa yang baru terjadi. Paginya dia terima sebuah amplop yang ternyata berisi kontrak pinjaman dengan jaminan badan. Kontrak itu lebih mirip surat cinta, bodoh tapi lucu. Lebih lucu lagi karena yang keluar dari seorang Jo Guk yang penuh intrik dan ambisius. But the letter hurts Mi Rae even more… Mi Rae berusaha untuk ketemu Jo Guk, dibantu Soo In dia berhasil menjebak Jo Guk untuk menemuinya. Dengan berbagai cara Jo Guk berusaha nyakitin Mi Rae lebih lanjut, dengan harapan Mi Rae akan menyerah dan ninggalin dia. Huh!! Typical dramaaaaaaa!! But so additive, hehehe.

Jo Gook: Kan lo bilang lo pernah putus dari laki-laki sebelumnya? Bukannya lo bilang lo nangis setelah putus di bawah sebuah jembatan? Gitu aja lagi sekarang… Jembatannya yang mana? Mau gue anter kesana?

He said that in a straight (poker) face… don’t you just want to jump over the table and scratch his face and take out his eyeball!!!???!!!!!

But you choose a wrong opponent dude!! Bukannya ninggalin dan ngelupain Jo Guk, ini kata Mi Rae:

Mi Rae: Lo mau gue lupain lo gitu aja? Lo mau gue makan dan hidup enak mulai sekarang? Jangan mimpi, ya?

Mi Rae: Gue ga akan ngelepasin lo. Sampai akhir napas gue, gue ga akan lepasin lo dari hati gue. Silakan aja lo pergi. Tapi bahkan setelah lo pergi, kemana pun lo pergi, dimana pun lo tinggal, atau sama siapa pun; lo akan selalu punya dua rumah.

Mi Rae (memukul dadanya): Karena di sini. Di dalam hati gue… lo punya ruang. Di ruang ini, lo dan gue akan jadi tua bersama. Dan gue ga akan pernah ngelepas lo. Asal lo tau aja!!

Kehidupan pasca-putus harus berjalan. Mi Rae masih harus bekerja sama dengan Go Hae urusan rumah sakit dan pabrik, harus menahan diri melihat kesombongan Go Hae karena dapetin Jo Guk lagi. But Mi Rae is THE girl!! She responded to Go Hae in a manner that smacked that biatch back. Hah! Take that…

On the other hand, life is not so kind to Jo Guk. Living a life that he didn’t want, a relationship that he had no passion of. It was living hell for him. Dia harus puas makan bubur sambil mandangin muka Mi Rae, dengan mata berkaca-kaca. Daammmnn!! I had no tears left.

After this, this shows got more political. Penandatanganan MOU antara kota Inju dengan Dae Han Group (perusahaannya Go Hae) sudah dilaksanakan, langkah berikutnya adalah penjualan tanah warga. Tapi entah kenapa Mi Rae curiga ada sesuatu yang ngga beres dengan proposal menggiurkan ini, dia pun membatalkan pertemuan warga untuk penjualan tanah itu. Tapi Jo Guk melangkahi posisi Mi Rae dan melanjutkan pertemuan itu. Mi Rae semakin marah, dan semakin menganggap Jo Guk mengkhianatinya. But did he really sell Mi Rae out?

Mi Rae marah besar… di hari penandatanganan perjanjian antara Mi Rae dan Go Hae (yang mana dibutuhkan oleh warga untuk menjual tanah mereka), Mi Rae menolak untuk datang dan kemudian diancam oleh Jo Guk. But did she ultimately sign? Dari gambar disamping, pasti kalian tahu jawabannya.

Walaupun dicaci maki dan dimusuhi warga, Mi Rae tetap pada pendiriannya untuk menyelidiki kasus ini. Jung Do dan Boo Mi bekerja sama kerasnya untuk mendukung sahabat mereka. Mi Rae menemukan email aneh berbahasa inggris, ngga fasih berbahasa inggris dia ngira email itu spam situs porno, dan langsung dihapus. Silly Mi Rae!!

Secara ngga sengaja, Jung Do menyebut istilah persampahan di depan Mi Rae… merasa familiar Mi Rae ngecek email itu lagi. Ternyata email itu berisi statement dari sebuah perusahaan di Eropa yang akan mengekspor lumpur beracun ke dalam Eropa lewat Dae Han group. Ding! Ding! Ding! Jackpot!!! Mi Rae got the evidence she needed… three cheers for her!! Tapi, kok bisa tiba-tiba ada yang kirim email kayak gitu ke Mi Rae, ya?!

Puas dengan penemuannya, Mi Rae mengkonfront ke kedua musuhnya. Go Hae kaget, tapi tetep jaga image; setelah ngebego-begoin Mi Rae, dia setuju untuk ngereview email yang dikasi Mi Rae. Tapi lain halnya dengan Jo Guk, dia tampak ngga peduli dengan penemuan Mi Rae dan bahkan ngomong aneh sana sini. Hal ini bikin Mi Rae naik pitam, karena ngerasa dianggap remeh sama Jo Guk.

Mi Rae: Di dunia ini, lo tau ga apa hal yang susah yang bisa gagal bahkan kalo lo usaha sampai mati? Memberikan hati lo ke seseorang. Tapi lo tau ga apa yang lebih susah dari itu? Saat lo kasi hati lo ke seseorang tapi ngga di bales apa-apa.   

Jo Gook: …

Mi Rae: Setelah lo berharap dan berharap supaya hati gue pecah berkeping-keping, puas lo sekarang, brengsek?!

You tell him, Girl! Mi Rae lari keluar kantor Jo Guk… nangis di bawah hujan deras. Tiba-tiba dateng seseorang mayung-in dia. Ternyata Jo Guk. Mi Rae menumpahkan kekesalannya, menangis sejadi-jadinya… wuah! susah untuk dideskripsikan. I guess pictures speak thousands word and thousands times stronger than my sole description. They both hurt… they both want each other… nyebelin banget saat pasangan harus pisah karena salah satunya ngga mau ngomong jujur dan apa adanya.

Semua ngga akan terjadi kalo Jo Guk menghormati Mi Rae, yakin bahwa Mi Rae adalah cewe yang kuat, yakin kalau Mi Rae bisa handle semua kesusahan; ngga perlulah Jo Guk sok-sok buat dirinya brengsek di depan Mi Rae dengan alasan melindunginya.

Keesokan harinya, Soo In menemui Mi Rae… kasih tau seberapa sengsaranya Jo Guk belakangan ini (Yaelah! baru sekarang lo ngomong??!) kemudian kasih secarik kertas berisi daftar alamat email. Salah satunya adalah email perusahaan eropa yang menyurati Mi Rae beberapa waktu lalu. Jelas bagi Mi Rae, bahwa selama ini Jo Guk selalu melindunginya. Mi Rae pun menemui Jo Guk untuk rekonsiliasi.

Draft UU limbah beracun sudah di tangan Jo Guk, BB senang dan menyuruh Jo Guk untuk mengumumkannya di bawah partai lawan. Tapi Jo Guk punya rencana lain, dan untuk menjalankan rencana itu ia harus pergi ke luar negeri selama 10 hari. Dalam 10 hari itu, ia meminta Mi Rae untuk tidak menyerah dan menandatangani perjanjian dengan Dae Han Group.

Dengan usaha yang keras, Mi Rae selalu menghindar dari Go Hae atau suruhan Dae Han lainnya. Tapi di hari-hari akhir, datanglah seseorang menjemput Mi Rae untuk menemui… BB!! As scary as he was, he threatened Mi Rae that he would destroy every single life in Inju if she wouldn’t sign the MOU. It was so scary that it was understandable when Mi Rae dropped to the floor and looked stunned.

Unable to contacted Jo Guk, Mi Rae had to make a quick decision as to save everyone. Semaleman dia mikir, tindakan yang paling tepat untuk mengatasi kemelut itu, akhirnya dia mengambil keputusan.

Pagi-pagi sekali ia datang ke kantor wakil walikota saat secara kebetulan Joo Hwa juga disana. Kita ngga tau apa yang mereka bicarakan, yang pasti setelah pembicaraan itu… Joo Hwa jalan di koridor dengan muka shock. MOU akhirnya ditandatangani, Lee Jung Do dan Jung Boo Mi bertanya-tanya apa yang membuat Mi Rae tiba-tiba berubah pikiran.

Jo Guk kembali ke Korea, membawa kabar baik (bagi dirinya) dan tampak bersemangat. Ia pun segera mengumumkan draft UU lingkungan hidup seperti suruhan BB. Tapi ternyata isi draft itu bertolak belakang dengan keinginan BB. Draft itu justru menghalangi pengusaha untuk mengimpor limbah-limbah beracun. Hal ini membuat BB marah besar!! Jo Guk pun di atas angin.

Tapi apa yang terjadi?? Go Hae tiba-tiba datang menunjukkan MOU yang sudah ditandatangani oleh walikota Shin Mi Rae, dan berjanji akan mengimpor benda-benda yang jauh lebih mengerikan. Jo Guk tercengaaaang… Pada saat itu Mi Rae masuk bersama wakil walikota dan memberikan statement of the day. Pada saat penandatanganan MOU, dia sudah menyerahkan pengunduran dirinya. Maka MOU itu tidak sah karena bukan ditandatangani oleh walikota yang sah. Jo Guk pun tercengang untuk yang kedua kalinya hari itu.

Menurut gue emosi Jo Guk campur aduk antara sedih, bangga dan salut melihat Mi Rae bertindak heroic seperti yang dia lakukan walaupun ancaman hukum untuk penipuan ada di depan mata. Berusaha tetap tabah, Mi Rae masih ngajak Jo Guk bercanda. What a great woman, indeed!

And now the hard part, telling the guys back at City hall. Prepare your tissue, handkerchiefs, towels, sleeve, pillowcase; It’s about to get bad. The whole staff cried knowing that their mayor had resigned. Perubahan yang drastis dari yang sebelumnya melecehkan dan mengkucilkan walikota wanita ini. Sekarang semua siap membelanya dan semuanya menangis (termasuk gue) ngga terima saat mantan walikota Shin Mi Rae mengucapkan “bye bye!” (gue asli sesenggrukan waktu pertama kali nonton)

Go Hae mengkonfirmasi segala bukti yang dibawa Jo Guk dengan harapan Ayahnya akan membantah. Tapi ternyata Ayah Go Hae mengakui semuanya yang membuat Go Hae malu dan siap melepas Jo Guk. She’s not that wicked after all, she just have a big and strong pride.

Eat your heart out, Punk!

Jo Guk kasi kesempatan terakhir ke BB untuk bertobat, menyerah dan menghentikan intrik-intriknya selama ini. Tapi BB tak berubah, dan tidak ada tanda-tanda berubah bila tak dicegah. Maka Jo Guk memanggil pers yang sudah siap di depan kantor BB dan mengumumkan bahwa dirinya adalah anak haram dari BB. Hal ini pun menghancurkan karir politik BB selamanya.Mi Rae bersiap meninggalkan kursi walikota selamanya. Menulis surat selamat datang untuk walikota berikutnya, a cute letter that was. Kemudian ditemani Lee Jung Do dan Jung Boo Mi, Mi Rae pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan diri. Betapa terkejut dan terharunya dia, saat sampai di kantor polisi sekelompok orang demonstrasi menentang pengunduran dirinya. You can’t help but feel touched by this scene. So heartwarming…

Saat itulah Go Hae datang, demi kebanggaannya, Go Hae berniat mengembalikan nama baik perusahaannya dengan membangun rumah sakit umum dan pabrik pengolahan limbah yang hanya mengolah sampah dalam negri, dan mempersilahkan Mi Rae untuk mencecar dan menyelidiki sedalam mungkin.She was actually a cool woman, too you know!? Penawaran yang bagus, tapi Go Hae salah alamat… karena Mi Rae sudah bukan walikota lagi. Kecuali kalau surat resignation-nya di robek-robek, seperti yang dilakukan wakil walikota ini. Yeaaah… what!!?? Haha, Mayor Shin got her job back!

Everything turns out to be in better condition, if not the best. Akhirnya kerjasama Inju City dengan Dae Han Group ditandatangani, seluruh staff kini menaruh hormat yang besar pada walikota Shin Mi Rae; sampai-sampai rela disuruh ikut lomba nyanyi tingkat propinsi; semua karakter (bahkan BB dan Go Boo Shil) tampaknya menemukan ketenangan dan kebahagiaan; dan tentu saja… that little wedding we all want. Gue ngga bakal cerita mendetil gimana Jo Guk ngelamar Mi Rae, all I want to say is it might the kind of proposal every girl dreamed of. And this is the not-cheesy proposal line:

Jo Gook: I have had a dream form inside of me. I want to become President of Korea one day. And on my inauguration day when I become President, just like tonight, I will be dancing with my wife…

Jo Gook: On that inauguration day… won’t you dance with me?

Aaaarrrggghhhh!!! (*membenamkan wajah ke bantal) One Jo Guk for me pleeaasseeee!!!

This is how you propose to a girl… watch and learn, boys! Watch and learn!!

The series end dengan cuplikan 5 tahun kedepan saat Jo Guk melakukan kampanye KEPRESIDENAN.

Episode Highlight: I’m too confused to decide… just watch all of it already!!

Again, the highlight is the whole episode.

Definitely all of final episode should be watch and re-watch like hundred times.

Aaaaaaaaaahhhh!!! Selesai juga rekap nya, wuih! kayaknya ngga bakal lagi deh ngerekap-rekap kayak begini. Capek bo… mudah-mudahan aja ada yang mau baca. To get a thorough, complete and better recap please cek in here. Gue yakin kalian akan menikmati rekap dari situ senikmat menonton serialnya. I know I did…

Well, there you go folks. I spent almost a week writing this virgin kdrama review; and I enjoy it a lot, so much that I might do some City Hall re-runs. Hahaha. Hope this review helps and enjoy City Hall. The best drama of all time (for me)!!

35 Comments

  1. Thank you for your full rekap and review of City Hall. I like it the same way you describe it. Love it a lot.
    Just wondering why we all feel butterflies in our stomach when watching Jo Guk and Shin Mie Rae in love?? Is it normal?? 😀
    Just asking xixixixixi

    Reply

  2. Thank u for your full recap, im really love this drama
    waktu nonton ada yang terlewat jadi saat baca rekap ini jadi tau gimana ceritanya
    dari kemaren coba searching di my soju or viki tapi ngak nemu

    im very happy after read all your recap ^^

    Reply

    1. Thank you for leaving a comment, Rumi. Wah, komen seperti ini membuatku ingin bikin rekap terus. Hehehe… mudah-mudahan masih sempet. Wah kita soulmate niy dalam hal Cityhall. ;p Aku ada copy nya nih kalo mau…

      Reply

  3. kakak taungak dimana bisa download film nie?
    soalnya ceritanya makin keren aja!
    kalok tau tolong kasi tau dong!
    pleaseeeeeee! ^_^

    Reply

    1. Hai Farial, aku sih dulu downloadnya lewat rapidshare. Tapi kalau emang mau, bisa aja sih aku copy-in trus aku kirim ke kamu. Kamu tinggal ganti CD ama onkirnya aja. Japri aja kali ya, either gue kasi link rapidshare-nya atau kita janjian untuk urusan copy- mengcopy. Otreeh?? Lemme know kalo emang interested yaaa!

      Reply

  4. Makasih ya full rekapnya, city hall kdrama terbaik yg pernah aq tonton setelah hotelier keren n bgs ceritanya penuh perjuangan ga hanya romance aja…. penggemar kdrama wajib nonton…………..!!

    Reply

  5. I Love City Hall to…
    kebayang2 Joo Guk tiap mlm..udah nonton berkali2 tapi tetep aja ga bosen..
    and akhirnya..aku nemuin orang2 yg suka sama City Hall,,karena aku pikir kdrama ini tidak selalu disukai oleh semua kalangan..karena mungkin topik critanya yg agak berat..
    Gomawoo…

    Reply

  6. wow,, sumpah kalo ada pertemuan cityhallers gue mau gabung., siapa tau aja bisa ke korea bareng-bareng buat ketemu bu walikota inju sama pacarnya.. hihihi..

    Reply

  7. City Hall is the best kdrama sweet, tender and passionate the chemistry between KSA and CSW was awesome…
    Mba Rubi thanks a lot buat rekap bahasa indonesia, kemarin2 aku cari sinopsis city hall tapi kebanyakan bahasa inggris atau korea jadi agak kurang ngerti,
    kalo bisa sih mau jg di copy in ke cd via email atau by pos plus ongkirnya gmana
    thanks
    Rina

    Reply

  8. halo mbak.. salam kenal! sy jg pecinta city hall.. ga sengaja mampir ke sini…
    sy terkagum2 dgn rekap city hall nya mbak yg super duper lengkap!! kereeeeennnn sy bacanya sampe ga berkedip berasa ky nonton filmnya tanpa harus nonton filmnya hehe 😛

    Reply

    1. Wuaaah… makasih ya. Seneng deh ada yang baca dan ‘dapetin’ sesuatu dari rekap-an ku. Hehehe iya nih, dulu lagi gila… pingin banget bisa nulis rekap seperti itu untuk drama yang lain. Mudah-mudahan sempet. Dibaca juga ya. Thank you Alvina!

      Reply

  9. night mba’rubi, aku baru baca review nya city hall mba’, aku juga udah nonton filmnya berkali-kali dan punya dvd nya. aku setuju banget mba’bilang kalo city hall gak semua orang suka tapi kalo udah suka bisa kebayang-bayan terus, kaya aku nih.hihih
    awalnya aku emang tertarik film ini karena KSA nya dan waktu aku actornya CSA yang gak cakep banget aku udah niat ganti channel tv nya, tapi dicoba untuk diikutin dan ternyata aku gak pernah bosen untuk nonton ke 3 sampe 5 kali,,seneng deh bisa punya temen yang suka juga sama kdrama ini,,makasih review nya mba’rubi.

    Reply

    1. Greeting fellow Cityhallers ;p
      Thank you ya Qkie comment-nya. Aku juga seneng bisa ketemu sesama cityhallers. Berarti pengalaman kita sama banget, awalnya juga aku males ngelanjutin pas liat Gukie. Tapi lama-lama jatuh cinta. Hehehe…

      Reply

  10. Slm kenal. Mba, aq suka bgt ma recap city hall nya, mmba,, kya nonton drama di tv, mnk se kurang lengkap,, buat temen2 yg mau lia sinop nya, liat aj di cikurngora blogspot.com. Btw klu blh tau mba nie drama pernah tyng ngga pertama kali di tv mana, klu ngga salah aq dlu liat di indovision kya na sbs or kbs yaa??? Klu baru2kmrn sie nonton di banten tv,, mksh

    Reply

    1. Hi Yoanes, makasi ya sudah berkunjung. Seneng banget kalau ada yang menikmati blog ini. Oh lagi di Banten TV ya? Di dubbing atau bahasa asli, rada ga enak kalau nonton bukan bahasa aslinya. Kalau TV lokal aku kurang tau, kemungkinan si indosiar ya. Kalau di korea nya SBS, karena setau aku Kim Eun Sook (penulisnya) punya kontrak ekslusif sama stasiun ini.

      Reply

  11. Hello Mba Rubi. Saya sedang di episode-episode awal City Hall. Tersesat ke blognya Mba karena sedang searching CH dan belum mengerti alur ceritanya, apalagi subtitle yang saya tonton flawed, membuat bingung. Tapi dengan bantuan recaps dari Mba Rubi (walauoun saya belum baca semuanya, biar penasaran! hehe), saya jadi tidak ingin berhenti dari CH.Tertarik nonton ini karena nemu filenya di laptop temen, dan langsung semangat nonton begitu tau pemainnya CSW (he is the hottest 40ies ahjumma!). Sempet mengernyit juga ketika Mbak Rubina belum menyadari kegantengan CSW! He is such a babe! ahahaha.

    Reply

    1. Hi Milta, Thank you ya comment nya… Wah, kalau subtitle nya ga bagus, nonton kdrama jadi ga mak nyus. Hehehe… Selamat bergabung menjadi City-Hallers ya. Setuju banget, CSW is one hot ajushi. Wah, iya nih… awal-awal sebelum kenal CSW aku ga sadar, tapi setelah City Hall selesai, he’s one of my favorite actor. Selamat menikmati City Hall!!

      Reply

  12. Min boleh bagi link downloadnya ga ? Sama subtitle Indonya jg. Susah cari link download city hall ini. Aku suka banget pas tayang di LBS TV. Udah jatuh hati pas paetama nonton.

    Reply

  13. Min boleh bagi link downloadnya city hall ga ? Soalnya udah cari kemana- mana ga ketemu link downloadnya. Sekali nemu link downloadnya udah mati.

    Reply

      1. Lagi cari yang ga hard-sub min. Kalau mimin ketemu link city hall yang ga hard-sub tolong kabari ya. ga masalah sizenya berapa gue jabanih #demicityhallhahah…

Leave a comment